Selasa, 01 November 2011

mcd, suatu sore


Kalo saya sih gapapa cewek mau kerja, dan semacamnya. Cuman satu, mereka harus tetap ngejalanin kodratnya sebagai cewe”
Perkataan seorang teman laki-laki yang membuat saya sedikit merenung.
Berawal dari pembicaraan tentang aliran feminisme yang kemudian membuat kami membahas tentang wanita dan bagaimana seharusnya pendekatan seorang wanita dalam kehidupan; dalam kacamata seorang teman tersebut.
Tidak banyak yang ia ungkapkan, namun saya bisa menangkap bahwa melalui kacamatanya—yang dalam hal ini mewakili kaum lelaki—seorang wanita haruslah tetap menjalankan tugasnya mengurus suami dan keluarga.
Tidak banyak yang ia ungkapkan, namun sekali lagi saya dapat menangkap bahwa di zaman modern ini kaum lelaki masih mempunyai pikiran yang sama dengan lelaki beberapa dekade silam, bahwa seorang perempuan—apapun pekerjaan dan kesibukannya—haruslah tetap menomorsatukan tugas(kodrat)nya.
Perbincangan hal ini di kepala saya rasanya tidak akan ada habisnya, karena dalam angan saya pribadi, belum pernah terpikirkan tentang membagi pikiran ¾ untuk rumah tangga, sementara karier hanya mendapat ¼ bagian. Mungkin memang sedikit idealis kedengarannya namun itulah yang tergambar dalam pikiran saya selama ini.
Saya perlu membuka cakrawala tentang hal ini, dan saya benar-benar berharap seorang teman laki-laki tersebut bisa menulis sebuah artikel tentang hal ini lebih jauh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar