Sabtu, 26 November 2011

kru LFM favoritku

hari ini bukan hari yang pendek

pagi hari aku menyelesaikan tugas nirmana 2D, kemudian merevisi tugas PDSR (pengantar dasar seni rupa), lalu membereskan pakaian yang telah kering, aku pun membasuh seluruh badan demi kesegaran maksimal

tadi malam sebuah pesan singkat mengingatkan bahwa ada tugas unit baru, dan harus dikumpulkan lusa
terkejut, panik, dan merasa rencana weekend ini  hancur#skip

aku pun menuju lfm pagi itu, melihat great wall demi mencatat tugas, yaitu hunting foto jurnalistik dan mewawancarai kru favorit
kemudian *puji Tuhan* aku ketemu Ka Mail, dan cincaylah aku mewawancarainya

hm. jadi ka mail nama panjangnya itu Mohamed Ismail Abdullah Pribadi
lahir 20 Maret 1992
ka mail ini orang bandung, SMAnya di SMA 5, SMPnya di SMP 12
tahun 2010 masuk FTI, sekarang berhasil masuk jurusan FT
makanan favorit ka mail itu indomie *hm. sebenernya ga begitu sehat*
kalo minuman favoritnya jus strawberry
nah, warna kesukaannya itu putih *pilihan bagus, karena putih adalah asal dari segala warna, dan putih itu suci, konotasi putih hampir selalu baik*

pengalaman ka Mail di LFM ITB diawali dengan menjadi cakru fotografi sepertit saya, kemudian pernah menjadi fotografer studio (2x), jadi superV pendidikan foto, doksos (fotografer dalam) untuk wisudaan, aktor dalam film terbaru LFM; Rasa *sayang sekali saya tidak bisa menontonnya karena adaalasan guaca. ka mail juga pernah ikutan iklan foto fashion show iconic di jakarta (jadi still photographer), terus juga pernahikut bikin film (jadi Director of photography nya loh), banyak deh proyek-proyek lain yang diikutin ka mail

nah, kalo fotografi menurut ka mail sendiri itu ada dua macam:
  1. menghasilkan karya untuk kepuasan diri sendiri (non-profitable), mendapatkan kebanggaan tersendiri untuk pribadinya sendiri
  2. menghasilkan karya untuk tujuan komersil; untuk proyek-proyek, foto studio, kalo di ITB mungkin buat OHU
tapi fotografi yang bagus menurut ka mail cuma satu jenis fotografer yang bagus:
mereka yang bisa ngejalanin dua-duanya, punya penghasilan untuk berkarya, dan juga mau diajak kerja, ga moody 

bicara masalah pengalaman-pengalaman di LFM, ka Mail punya pengalaman yang paling seru selama di LFM menurut ka Mail:

  1. nginep di LFM! #yeah
  2. waktu bikin iklan itu, ka Mail motret 47 "cewegahoeljakarta". ya sesuatu banget lah buat ka Mail, udah gitu dapet duit pula, walaupun ga ada perjanjian awalnya, tapi lumayan kan buat mahasiswa :P
  3. ada lagi yang namanya jadi seorang superv di pendidikan fotografi, kenapa bisa masuk ke daftar ini? karena menurut ka Mail, jadi superv itu kea "ngebesarin anak", dan ka Mail boleh berbangga hati karena cakru didikannya ka Mail cuma satu yang gugur... jarang-jarang kan? selamat ya ka Mail! :D
terakhir, hal terunik yang ka Mail temuin hanya di LFM..
  1. kebiasaan-kebiasaan di LFM: nginep nya itu loh, kalo nginep di LFM kan banyakan, ada cewe, ada cowo, nah kalo lagi nginep pasti ada aja segelintir cewe yang nyempil. nah di sini nih, ka Mail ngerasain semuanya jadi beda banget, ga ada perasaan gimana2 gitu deh, semuanya udah biasa aja saking seringnya di LFM, jai bener-bener temen lah, tidur di sebelah cewe jadi biasa aja gitu...
  2. pernah juga lagi nginep di LFM, terus malem-malem jalan ke daerah bonbin buat nyari minum, eh, ada yang kesurupan di sekitar pohon besar depan bonbin itu, dan tau ga? ka Mail ngacir ke LFM.hehe
dan tibalah saatnya sholat jum'at, ka Mail harus pergi



terimakasih ka Mail, untuk bincang-bincang singkatnya

eh, aku cakru pertama yang ngewawancarain ka mail loh! *banggapisan*
huehue, sesuatu banget lah menyelesaikan tugas ini :D

terserah

tak terasa mataku berlinang, malam ini, setelah siang tadi

terserah, aku hanya tidak ingin berakhir seperti itu

just stay
for your world 

telepon siang itu

seorang kakak menelepon adiknya, sang adik mengaku rindu padanya
siang itu semuanya mengalir begitu saja

#aku rindu
ya, aku juga
beberapa patah kata yang membuka obrolan siang itu

#tapi senangkah kau di sana, kak?
ya, aku senang. dan aku menikmati apa yang aku jalani saat ini, ia lebih baik dari apa yang aku pikirkan, bahkan ia sangat menyayangiku, ia seorang suami yang baik
curhatan siang ini membuatku tersadar, kakakku telah menjadi milik orang lain, ia telah melompati tahap penting dari hidupnya, dan ia sudah memulainya


#tahukah kau, dik, ternyata semuanya memang telah direncanakan?
tidak, aku tak tahu
dan semuanya pun mengalir...


skenario dari para tetua, yang mempertemukan mereka berdua
skenario yang memang benar adanya, bahkan jauh sebelum ia menyadarinya,
jauh, jauh
saat pertama kali orang itu kembali ke tanah air, salah seorang tetua memanggilnya dan mengutarakan pertanyaan itu, "sudahkah kau memiliki rencana menikah?"
beberapa saat kemudian, tetua kedua mengajaknya berbincang dan mengundangnya untuk mengajar di institusi kami
momen pertama, pernikahan salah seorang saudara kami. 
berkenalan
sang perempuan menolak
entah karena ia masih dalam bayang-bayang masa lalu
atau ia hanya merasa belum siap
entahlah
lelaki pun diam di tempat
tetapi tetua mendorongnya untuk maju terus
sang lelaki menurutinya
lalu berlanjutlah hingga kini


lalu sang adik mengutarakan isi pikirannya,
aku takut kak, aku takut jika harus sepertimu saat itu, bertemu... bercengkrama... lalu tak sengaja diketahui... bukan memberitahu
sungguh bukan hal yang baik, bukan hal yang mau aku alami

#aku seharusnya sudah menemukan seseorang di tingkat tiga nanti
tidak masalah, hanya saja jangan bercengkrama dengannya
hm?
ya, jangan biarkan hal itu terjadi. bukankah kau tak mau berakhir sepertiku? biarkanlah segalanya berjalan, dan pada saatnya nanti ketika kau telah menemukan "seseorang" itu, yakinkanlah ayah ibu untuk menerimanya
tapi bagaimana caranya?
biarkanlah lelaki itu yang berbicara pada orang tua, karena begitulah lelaki seharusnya
diam. sang adik berusaha menyerapnya

#lalu bagaimana jika kiranya aku telah menemukan seseorang tersebut?
 namun kata-kata itu tak pernah aku utarakan, karena telepon siang itu telah putus

namun andai sang kakak telah mendengar perkataan tersebut.mungkinkah semuanya bertahan menunggu waktu?
aku hanya ingin seperti ini hingga saat yang tepat itu tiba,
terserah, aku hanya tidak ingin berakhir seperti itu

Selasa, 01 November 2011

LFM #2


Pendidikan LFM, 22 Oktober 11
Pagi-pagi kita aku udah mandi—ajaib!—dan langsung menuju 9009 deket markas besar LFM. Sampe di sana ternyata pendidikan udah mulai, dan ka didi sedang berdiri menunggu pertanyaan dari para cakru. Pagi itu ka didi nerangin tentang long exposure photograpy yang bisa didapet dengan long shutter speed, terus tentang startrail photography dan keunikannya, tentang light painting—yang keren banget—terus tentang night photography—yang AMAZING BANGET, bikin aku pengen cepet-cepet hunting kalo ga inget gue belom punya kamera sendiri, haha—ka didi juga nunjukin video tentang dua night photographer yang udah ke mana-mana, ngelakuin macem-macem buat hunting foto; Lance Keimig dan Scott Martin, keren abis. Coba cek webnya deh: on-sight.com atau onenightskye.com. sok mangga, di cek dulu.. J
Eh aku sempet nyoba light painting juga loh hari itu, bikin garis2 jantung—Apalah namanya itu—keren sih, jadi fotonya*ya iyalah ama kakak krunya, haha
Nah abis itu kita dibagi jadi lima kelompok, dan kita akan mengenal tentang: 5 jenis foto !
Yuk simak petualangannya :P


Foto arsitektur
Mungkin kita semua udah tau apa itu foto arsitektur? Yap, foto yang menangkap bentuk arsitektur bentukan manusia. Bukan bentukan alam.
Pos pertama yang berada di cc timur ini dijaga sama ka adiva dan ka maya. Mereka nerangin kalo foto arsitektur yang baik itu sebenarnya bisa dibuat dengan—tentunya—teknik yang baik, juga dengan beberapa tips di bawah ini:

  • ü  Permainan angle. Beberapa dari bangunan yang tidak menarik sama sekali pun bisa terlihat sangat eye-catching dengan angle yang tepat.
  • ü  Perspective.  Angle yang berbeda menciptakan perspektif berbeda, menghasilkan foto yang berbeda juga. Hal ini sangat perlu diperdalam lagi J
  • ü  Framing. Teknik ini menjadi sangat berpengaruh di dalam foto arsitektur. Framing yang bagus menunjukkan “kedalaman intuisi” dari sebuah foto. Membuat seorang pengamat menyadari kekhasan dari sebuah objek.
  • ü  Jenis lensa. Nah yang ini nih teknis banget, right lens makes perfect J. Ingat; longer lens and tilt and shift lens always reduce distortion. Tapi semuanya tergantung loh, kamu maunya yang gimana? Kadang-kadang justru distorsi ngebantu kamu dapetin hasil foto yang bagus. Tapi, kebanyakan dari foto arsitektur pake lensa wide, ada juga sih, yang pake lensa tele, soalnya hasil dari lensa ini terkesan lebih “megah”.
  • ü  Reflection. Yap, refleksi dari sebuah objek. Bisa di kaca, di genangan air, kolam, di danau, di leut, di kacamata orang, di kaca mobil, di cermin, di mana aja deh. Dan pastinya bakal membuat foto kita jadi lebih menarik. Hm, fungsinya sebenarnya adalah menambah dimensi gambar. Boleh dicoba, nih J
  • ü   Texture. Pastinya bakalan nambah aksen buat foto kamu
  • ü  Dynamic and movement. Dua unsur ini bisa didapat dari sebuah objek yang diambil dari angle tepat akan manjadi sangat menarik :D
  • ü  Repetition. Atau pengulangan. Pengulangan dari beberapa bagian dari suatu objek. Bisa jendela, pilar-pilar, fondasi atap, dan sebagainya deh. Nah, pake cara yang satu ini gampang banget dapetin foto yang bagus*khususnya buat kita para pemula* J
  • ü  Simplify details of the object(s). Kebanyakan foto arsitektur ga begitu bagus kalo ngambil banyak-banyak detail dari sebuah objek. Kenapa? Soalnya nanti jadinya bakalan lebih ga enak diliat, orang jadi ga fokus sama unsur yang sebenarnya mau kita tonjolin dari objek tersebut. Ya ga? Jadi, tips terakhir ini sangat baik untuk diikuti :D
contoh foto arsitektur
photo courtesy: acompoundofme


Foto human interest
Dari cc timur, kita jalan ke gerbang depan buat nemuin ka Ibad yang ternyata ditemani oleh ka baim *berdua loh.. suit suit* haha. Oke, kita lanjut. Di pos ini kita belajar tentang foto yang point of interestnya itu altivitas dari seorang atau sekumpulan manusia. Inget, yang ditonjolin itu AKTIVITASnya. Pokoknya gimana foto ini bisa menangkap emosi dari seseorang, juga menggambarkan pengalaman dari seseorang yang menjadi objeknya. Inget 3 unsur yang terpenting dari foto ini:
·         People
·         Ambience
·         Activity
Nah, udah kebayang kan gimana? Pastinya. Sebenernya yang terpenting saat hunting foto ini selain masalah-masalah teknis adalah MOMEN dan POSISI. Momen yang keren banget belum tentu bisa diulang lagi, bahkan seringkali harus ditungguin sekian lama buat dapet momennya. Dan jangan lupa:
ü  Kenali objeknya. Dengan begitu, kita bakalan tahu apa aktivitas yang menarik yang bakalan si objek lakuin, ya kan? J
ü  Dekati objek sedekat mungkin. Biar lebih intens, dan yang terpenting dari poin ini sekaligus tantangan terberatnya adalah jangan sampai ketahuan sama orang yang difoto kalo kita lagi motoin dia, karena kesadaran dia bakalan ngerubah gerak-gerik natural mereka, ga seru lagi dong, jadi kaku gitu.
Seperti di pos sebelumnya, abis hunting beberapa menit kita evaluasi. Tipsnya:
ü  Jangan sekali-sekali ngambil bagian punggung dari orang yang kita jadin objek, KECUALI kalo misalnya pose itu sangat menarik.
ü  Kuncinya, gimana caranya orang yang ngeliat foto tahu foto apa yang kita jtunjukkin tanpa kita kasih tahu foto apa itu...

contoh foto human interest

photo courtesy:  faddphotograph

photo courtesy: acompoundofme

Foto landscape
                Pos berikutnya membahas landscape di gku timur bersama ka beja. Ternyata definisi landscape saat ini telah bergeser menjadi definisi “scenery”. Ga harus land kok, laut pun bisa jadi landscape.
Nah, alat apa aja yang kita butuhin buat ngambil foto yan bagus?
ü  Kamera n*kon. Eh, maksudnya kamera apa aja yang kamu punya, hehe
ü  Tripod. Kalo yang ini wajib buat ka beja, because no one could stand blurry image, katanya...
ü  Widelens, demi hasil yang baik, tak terdistorsi
ü  Bermain dengan filter. Ka beja nih suka banget maen filter, dan terbukti emang ngedukung banget. Jadi jangan ragu buat maenin filternya J
Nah selesai peralatan, kita lanjut ke tipsnya
ü  Komposisi. Pake rule of third, foreground play, dramatic angle, de-el-el lah, jangan takut untuk terus mengeksplor!

  • ü  Use best aperture. Ruang tajam harus lebar, jadi bukaannya juga harus lebar
  • ü  Best time exposure. Coba otak-atik shutter speednya deh
  • ü  Coba HDR foto, bisa juga panoramic. Hindari lensa yang mendistorsi hasil.
  • ü  Test POI-nya
contoh foto landscape
photo courtesy: acompoundofme


Foto still life
                Selanjutnya ke 9009 bersama ka bagus dan asistennya. Ada ka kevin ama ka didi juga yang ngeliatin. Nah still life itu apa? Sesuai arti katanya, foto ini tentang benda mati yang keliatan hidup”. Jadi barang-barang yang kita foto itu “bercerita” gitu loh. Foto ini bisa diambil di mana aja, cukup dengan mengandalkan kingkungan sekitar, juga cahaya. Dua unsur ini penting buat foto jenis ini. Percaya deh, bermain dengan still life itu seru.
Foto portrait
                Oh no! Kita telat, ka Chandra udah nunggu 15 menit dan udah pergi dari pos buat balik ke lfm. Tapi untung kita datang di saat yang tepat #eeaa.. haha. Oke, ga penting. Untungnya ka chandra bersedia kembali ke lepcin buat ngasih kita materi tentang foto portrait.
Apa itu portrait photo?  It’s an artistic representation of a person. Capturing one’s character, and one’s soul.  Ada 3 jenis foto portrait:
1.       close up, foto mukanya aja dari dekat
2.       upperbody, foto dari perut ke atas
3.       environmental, foto portrait yang menyertakan lingkungan tempat si objek melakukan aktivitasnya, sehingga mendukung penyampaian pesannya..
Gimana caranya dapetin foto portrait bagus?
ü  Bisa ngobrol-ngobrol dulu sama orang yang mau difoto, bisa survey dulu beberapa hari sebelumnya, bisa juga digging dulu sebelumnya. Banyak cara deh, intinya “coba kenali objek” demi mendapatkan feelnya si orang ini. At least si fotografer kenalan dulu ama objeknya
ü  Coba maenin lightingnya, pose dari orangnya juga... biasanya pose bisa ngebantu ngerepresentasiin karakter dari seseorang, bisa juga permainan warna di lingkungan sekitar tempat di difotonya.
ü  lensa yang dipakai juga penting.
-Biasanya bisa pake lensa yang antara 90-135mm
-buat environmental portrait pake yang 24-35mm
-buat upper and close up, bisa pake yang >50mm
ü  pake aperture besar (F >2.8). ya depth of field kecil mengisolasi objek. Dan menjadi lebih intim.

contoh foto portrait

photo courtesy: acompoundofme

photo courtesy: acompoundofme

ket photo(s): masih menggunakan analog, manual.

"_"


“good morning world, because the world is you”
08:30:28
23 oktober 2011 

mcd, suatu sore


Kalo saya sih gapapa cewek mau kerja, dan semacamnya. Cuman satu, mereka harus tetap ngejalanin kodratnya sebagai cewe”
Perkataan seorang teman laki-laki yang membuat saya sedikit merenung.
Berawal dari pembicaraan tentang aliran feminisme yang kemudian membuat kami membahas tentang wanita dan bagaimana seharusnya pendekatan seorang wanita dalam kehidupan; dalam kacamata seorang teman tersebut.
Tidak banyak yang ia ungkapkan, namun saya bisa menangkap bahwa melalui kacamatanya—yang dalam hal ini mewakili kaum lelaki—seorang wanita haruslah tetap menjalankan tugasnya mengurus suami dan keluarga.
Tidak banyak yang ia ungkapkan, namun sekali lagi saya dapat menangkap bahwa di zaman modern ini kaum lelaki masih mempunyai pikiran yang sama dengan lelaki beberapa dekade silam, bahwa seorang perempuan—apapun pekerjaan dan kesibukannya—haruslah tetap menomorsatukan tugas(kodrat)nya.
Perbincangan hal ini di kepala saya rasanya tidak akan ada habisnya, karena dalam angan saya pribadi, belum pernah terpikirkan tentang membagi pikiran ¾ untuk rumah tangga, sementara karier hanya mendapat ¼ bagian. Mungkin memang sedikit idealis kedengarannya namun itulah yang tergambar dalam pikiran saya selama ini.
Saya perlu membuka cakrawala tentang hal ini, dan saya benar-benar berharap seorang teman laki-laki tersebut bisa menulis sebuah artikel tentang hal ini lebih jauh.