Jumat, 25 Februari 2011

Sesuatu yang bermula dari cerita ka Bela Dirk itu…[episode 1]

Insiden yang lagi “HOT”—sebenernya setiap kali ngomong ini saya selalu berpikir, kenapa ga “warm” aja ya? Oke, GA PENTING—di kalangan anak axivic [cewe khususnya]beberapa jam yang lalu ini berawal dari keisengan salah seorang anggota kami menyimpan halaman blog kakak angkatan 2 tahun di atas kami yang belum lama ini dirilis... blog itu isinya cerita-cerita menarik dan mengesankan dari kaka-kakak itu… ada yang lucu, gila, keren, ga nyangka, pokoknya seru2 deh postingannya…

Nah, intinya, tadi malam saya sedang mencari informasi tentang sebuah universitas, iseng2 buka blog itu, datanglah nirmala fauzia [baca: eyang], dia nimbrung ikutan baca…dan kami menemukan sesuatu di blog tersebut....

Malam itu, kita baca ceritanya ka Bela Dirk yang serem itu… tentang ka Bela dan wanita yang tertawa [spoiler: ceritanya waktu awal masuk ke IC, dia dapet kamar yang paling deket sama cozy corner di gd. F, yang depan poli itu loh. Waktu beres2 ka Bela liat ada 2 cewek yang jalan2 di rumput, singkat cerita ka Bela cerita ke pa Oji, ternyata setelah melapor sama pa Oji—wakamad keasramaan yang ternyata menanggapi cerita ka Bela tentang siswi yang menginjak rumput dengan serius—yang diliat ka Bela itu bukan seseorang, tapi sesuatu...lengkapnya: ikuti linknya di atas]. malam itu berakhir dengan adegan aku dan eyang saling berpandangan berpikir ke gedung F yang berada tepat di samping living room tempat kita berada.merinding...

Besok paginya aku udah lupa cerita itu, tapi si eyang masih inget, dia ngingetin aku dan akhirnya kita sepakat untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi….

Pagi itu aku keluar pintu beberapa detik sebelum hitungan “zero”, dan waktu sampe ke barisan anak axivic, ternyata si eyang udah cuap2 sama temen2 yang lain, dan alethea nyeletuk “eh, fuzta juga ngeliat loh”. Sontak kami semua terbelalak *efek lebaynya dapet banget pagi itu! semua yang masih pada takut sama ceritanya ka Bela jadi tambah penasaran*akhirnya kami semua semakin seru bercerita di sepanjang perjalanan ke kelas.

Di kelas SKI…. Aku dan eyang yang kebetulan memang sekelas melanjutkan perbincangan dengan nenek [rarasati] dan elfi. Ternyata ada banyak cerita semacam itu di sekolah ini, dari mulai si A yang berteriak histeris waktu istirahat [sakit] di poli, sampe wanita misterius di depan pantry gedung I. Dan pagi itu kami berhasil mengisi waktu menunggu pelajaran dengan cerita-cerita penyejuk hati itu…

Siang harinya, aku ketemu Fuzta! Aku langsung aja ngedeketin dia, dan ternyata dia bisa baca pikiran aku! “wah, gua tau nih, lu pasti mau nanyain itu kan?? Gak. gua ga mau ngomong tentang itu”. Berapa kali pun aku memaksa si fuzta teuteup keukeuh ga mau cerita tentang kejadian yang dia alamin. Wah, semakin seru sepertinya. Oke. Aku akan mencoba strategi lain. Kalo si fuzta teuteup keukeuh ga mau cerita juga, terpaksa Tanya narasumber kedua: teman sekamarnya.

Mau tahu kelanjutan ceritanya?
tunggu setelah investigasi saya hari ini


Spoiler : [next episode: kita liat gimana cerita ini dari sudut pandang anak kamarnya fuzta dan juga Pa Oji…]

Jumat, 18 Februari 2011

Tausiyah at that night

It was around 8pm when the representative of faith Imtaq Division of OSIS told me that I will be the moderator for the meeting 2 days later. Okay then, I will try my best.
The next two days passed so fast, as I realize that today is my day. I am going to be a moderator for meeting with my friends. The meeting goes well, and I think I need to publish what my friend said in her speech at that night.
She played a song, and explained the values contained in this song. Here is the lyric of the song:

In the depth of my heart, sheltered a pure hope
You don’t have to doubt it
With your piety that prettify your self
It’s unnecessary with words

Indeed, even tough I can’t reveal my feeling
But your anticipation for me, don’t blame it

Reff:
If you really chose me
Wait for me ‘til I come
I bring you to the eternal heaven

This is not the right time for me to response your love
Wait for me in the boundary of time

[Original song translated to English from Indonesian]
Song/lyrics: Deden Supriadi
Singer: edcoustic


This song is meaningful, especially for the teenager. Just like my age. And I realize that this is an inspiring song. You should listen to this song:
This song depicts a girl who keeps her purity of love for her God, and never let it go for another love. Because she has already knew that the real love is God’s love only. Even when a gentleman comes to her and asks or her love, she verifies it: she asked him to wait for her until the right time has come.
This is how girls should be. We knew that teenage is the critical time when a child start to grow up and try to find the meaning of things that strange for them. In this phase, children became hard to be controlled and tend to argue with the parents. That’s why many children turn out disobedient in this phase. And some others meet their first love.
This is what the song tried to confirm. This song gives a good example how teenagers should do in order facing this phenomenon.
I agree with this song, and my friend’s statement. And I think everything will be beautiful when it happen at the right time, as well love, love will be beautiful at its own time. So if you want to taste the beauty of love, don’t ever try to harm the beauty of love, or you will never experience it.

[thank you for my friend, Iskarima Syahida]